pada zaman dulu kala, di kerajaan yang jauh sekali hiduplah seorang
gadis muda dan cantik yang bernama Emas. Emas adalah putri raja yang
saat itu berkuasa. Emas memiliki segalanya, segala sesuatu yang cuma
bisa diangankan oleh gadis gadis lain di kerajaan. Emas tidak pernah
hidup susah, Emas selalu disanjung oleh kerajaan dan rakyat, Emas bisa
meminta apapun yang dia mau dan hampir selalu mendapatkannya. semua
orang mengira hidup Emas sempurna. tapi, benarkah begitu? tentu saja
tidak, kalau hidup Emas semulus sutra, cerita ini akan berhenti disini.
tidak banyak yang tahu, bahkan kerabat dan sahabat Emas sendiri kalau
Emas tidak pernah merasa puas dengan segala yang dia punya. karena
mereka pikir orang sinting mana yang bisa mengeluhkan hidup sempurna
seperti yang dijalani Emas? mereka salah, Emas mungkin bukan aktris
kawakan tapi Emas pandai bersandiwara menutupi semua perasaan tidak
puasnya. rupanya Emas iri pada satu orang, gadis ini tinggal di dekat
kerajaan, dia bernama Sakura. Emas iri, karena Sakura lebih cantik dan
lebih disenangi oleh lingkungan sekitarnya, bahkan sahabat serta kerabat
yang dulu sangat dekat dengan Emas mulai menyukai Sakura dan lebih
senang menghabiskan waktu dengan Sakura. Emas melakukan segala cara
untuk membuat orang-orang membenci Sakura,lalu membawa sahabat dan
kerabatnya kembali kepadanya. namun Sakura yang baik lagi-lagi
memenangkan hati mereka. Sakura bahkan tidak pernah membalas perbuatan
jahat Emas kepadanya, dan itu membuat Emas geram sampai akhirnya jatuh
sakit karena kedengkian yang menggerogoti hatinya.
berita sakitnya Emas tersebar di kerajaan, orang-orang mulai datang
menjenguk. mereka iba melihat Emas yang dulu ceria kini kehilangan
cahaya di matanya. Emas yang dulu cantik kini seakan menguap
kecantikannya, dan celoteh riang yang dulu biasa mereka dengar dari Emas
sepertinya sekarang tinggal kenangan. Sakura juga datang diantara
penjenguk, sayangnya kedatangan Sakura justru membuat penyakit Emas
bertambah buruk sampai akhirnya kebencian yang selama ini tumbuh di dada
Emas membengkak semakin besar, besar, besar sehingga tubuh Emas tidak
mampu lagi menahannya. kemudian secara tidak terduga Emas pergi
sendiri membawa kebencian yang dia pelihara sekian lama.
seandainya Emas tidak pernah mendengki
seandainya Emas tidak pernah iri
Senin, 13 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar