Senin, 13 Mei 2013

cerita si emas

Diposting oleh the storyteller di 06.24
pada zaman dulu kala, di kerajaan yang jauh sekali hiduplah seorang gadis muda dan cantik yang bernama Emas. Emas adalah putri raja yang saat itu berkuasa. Emas memiliki segalanya, segala sesuatu yang cuma bisa diangankan oleh gadis gadis lain di kerajaan. Emas tidak pernah hidup susah, Emas selalu disanjung oleh kerajaan dan rakyat, Emas bisa meminta apapun yang dia mau dan hampir selalu mendapatkannya. semua orang mengira hidup Emas sempurna. tapi, benarkah begitu? tentu saja tidak, kalau hidup Emas semulus sutra, cerita ini akan berhenti disini.

tidak banyak yang tahu, bahkan kerabat dan sahabat Emas sendiri kalau Emas tidak pernah merasa puas dengan segala yang dia punya. karena mereka pikir orang sinting mana yang bisa  mengeluhkan hidup sempurna seperti  yang dijalani Emas? mereka salah, Emas mungkin bukan aktris kawakan tapi Emas pandai bersandiwara menutupi semua perasaan tidak puasnya. rupanya Emas iri pada satu orang, gadis ini tinggal di dekat kerajaan, dia bernama Sakura. Emas iri, karena Sakura lebih cantik dan lebih disenangi oleh lingkungan sekitarnya, bahkan sahabat serta kerabat yang dulu sangat dekat dengan Emas mulai menyukai Sakura dan lebih senang menghabiskan waktu dengan Sakura.  Emas melakukan segala cara untuk membuat orang-orang membenci Sakura,lalu membawa sahabat dan kerabatnya kembali kepadanya. namun Sakura yang baik lagi-lagi memenangkan hati mereka. Sakura bahkan tidak pernah membalas perbuatan jahat Emas kepadanya, dan itu membuat Emas geram sampai akhirnya jatuh sakit karena kedengkian yang menggerogoti hatinya.

berita sakitnya Emas tersebar di kerajaan, orang-orang mulai datang menjenguk. mereka iba melihat Emas yang dulu ceria kini kehilangan cahaya di matanya. Emas yang dulu cantik kini seakan menguap kecantikannya, dan celoteh riang yang dulu biasa mereka dengar dari Emas sepertinya sekarang tinggal kenangan. Sakura juga datang diantara penjenguk, sayangnya kedatangan Sakura justru membuat penyakit Emas bertambah buruk sampai akhirnya kebencian yang selama ini tumbuh di dada Emas membengkak semakin besar, besar, besar sehingga tubuh Emas tidak mampu lagi menahannya. kemudian secara tidak terduga  Emas pergi  sendiri membawa kebencian yang dia pelihara sekian lama.

seandainya Emas tidak pernah mendengki
seandainya Emas tidak pernah iri

0 komentar:

Posting Komentar

 

Unchained Stories Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review